.Konsumsi Pakan
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukkan bahwa ketinggian tempat mempengaruhi konsumsi pakan ternak, tertera Tabel 2.
Tabel 2. Konsumsi Pakan di Ketinggian Tempat yang Berbeda
Ketinggian Tempat Konsumsi Pakan [ kg BK] Hijauan Konsentrat
Dataran Rendah 3,33 4,21
Dataran Tinggi 10,14 3,12
Hasil perhitungan rata-rata konsumsi hijauan di dataran rendah yang terdiri dari pakan rumput gajah adalah 10,03 kg ± 0,13 dan tebon jagung sebesar 6,52 kg ± 0,16 serta rata-rata konsumsi konsentrat sebesar 5,00 kg. Rata-rata konsumsi hijauan berdasar BK adalah 3,33 kg dan konsentrat 4,21 kg, sehingga total konsumsi BK sebesar 7,54 kg. Sedangkan rata-rata konsumsi hijauan di dataran tinggi yang berupa rumput setia adalah 51,96 kg ± 2,03 dan rata-rata konsumsi konsentrat sebesar 4,23 kg ± 0,38. Rata-rata konsumsi hijauan berdasar BK adalah 10,14 kg dan konsentrat 3,12 kg, sehingga total konsumsi BK sebesar 13,26 kg. Hasil perhitungan kebutuhan ternak laktasi yang berproduksi kurang dari atau sama dengan 20 liter [NRC, 2001] untuk kebutuhan hidup pokok dan produksi susu total BK sebesar 10,21 kg, dengan demikian konsumsi pakan ternak sapi perah di dataran rendah masih belum memenuhi kebutuhan ternak yaitu kekurangan 2,67 kg BK sedangkan untuk konsumsi pakan di daerah tinggi sudah melebihi kebutuhan ternak untuk hidup pokok dan berproduksi. Rendahnya konsumsi pakan ternak di daerah dataran rendah dapat disebabkan pengaruh cekaman panas yang diderita ternak sehingga untuk mengatasi beban panas dan mempertahankan suhu tubuhnya maka secara fisiologis ternak atau sapi FH yang mengalami cekaman panas akan menurunkan konsumsi pakan dan meningkatkan konsumsi minum. Terjadi penurunan dry matter intake [DMI] pada kondisi stres panas.
Ternak di daerah dataran tinggi berada pada kondisi yang nyaman atau comfort zone didasarkan pada nilai THI di bawah 72. Kondisi ini tidak mempengaruhi proses metabolisme sehingga pemanfaatan nutrisi pakan untuk proses fisiologis yang mengatur keseimbangan panas dapat berjalan normal.