PENENTUAN KEBUTUHAN GIZI UNTUK PRODUKSI TERNAK

PENENTUAN KEBUTUHAN GIZI UNTUK PRODUKSI 

Pada dasarnya kebutuhan gizi untuk produksi ditentukan berdasarkan teori sebagai berikut:

* Kandungan zat gizi dalam produk per satuan unit produksi, misalnya berapa kandungan protein, enersi, lemak, serat, vitamin dan mineral dalam sebutir telur atau setiap kilogram daging/susu/wool yang dihasilkan.

* Berapa banyak produksi dihasilkan atau diharapkan, misalnya untuk pertambahan bobot badan ; 0.75 kg/hari, atau produksi susu 15 L/hari dlsb.

* Berapa nilai kecernaan pakan di dalam saluran pencernakan dan berapa nilai efisiensi penyerapan zat gizi serta effisiensi penggunaannya di dalam jaringan tubuh. Misalkan nilai kecernakan bahan organik pakan adalah 70 % sedangkan effisiensi penyerapan zat gizi tercerna adalah 70 %, sedangkan effisiensi penggunaan zat gizi terserap untuk memenuhi kebutuhan ternak adalah 75 %, maka jika ternak mengkonsumsi sebayak 1 kg bahan organik maka zat gizi yang dapat dimanfaatkan oleh ternak adalah sebagai berikut: 

1 kg BO(kandungan zat gizi) X 0.65 X 0.70 X 0.75

* Berapa banyak pakan dapat dikonsumsi sehingga tingkat konsumsi pakan seringkali akan menjadi faktor pembatas terhadap pemenuhan kebutuhan zat gizi untuk produksi ernak, terutama apabila limbah pertanian merupakan komponen utama ransum.

Untuk itulah maka dasar teori yang digunakan oleh NRC maupun ARC dalam membuat tabel kebutuhan zat gizi ternak adalah dengan menghitung parameter di atas dari hasil serangkaian penelitian.

Subscribe to receive free email updates: