Aplikasi keamanan hayati dalam Industri Budidaya Udang
Aplikasi keamanan hayati dimaksudkan sebagai upaya pengaturan agar tambak tidak terinfeksi/terkontaminasi penyakit serta mengupayakan agar tambak tidak menjadi sumber penularan penyakit bagi tambak lainnya (Haris, 2007). Lebih lanjut Fegan dan Clifford (2001) menambahkan bahwa aplikasi prinsip-prinsip keamanan hayati pada tambak udang telah terbukti efektif membantu mengurangi risiko kerugian karena penyakit dan dapat meningkatkan produksi. Haris (2007) menambahkan bahwa salah satu penerapan keamanan hayati pada praktik manajemen produksi budidaya adalah dengan aplikasi teknologi probiotik yang ramah lingkungan. Metode ini diyakini menjadi solusi terkini yang paling efektif mencegah risiko kerugian akibat penyakit.
Konsep aplikasi keamanan hayati dalam budidaya udang diutamakan adalah pengendalian benih udang (karantina vertikal) dan lingkungan (karantina horizontal) bebas dari patogen. Sistem ini dipraktikkan dengan penebaran benih udang bebas patogen, SPF (specific pathogen free) kedalam tambak yang sumber airnya dikontrol dengan baik (Lightner, 2003). Aplikasi bakteri antagonis dapat digunakan sebagai alternatif profilaksis yang tepat terhadap penggunaan bahan kimia, termasuk antibiotik dna biosida. Bakteri antagonis dapat berkompetisi dengan bakteri patogen dalam perebutan nutrisi makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen.