ISTILAH ISTILAH PENTING DALAM ILMU PETERNAKAN

Inilah istilah istilah penting yang sering kita dengar di Peternakan
JENIS
Masing-masing ternak merupakan kelompok tersendiri yang satu sama lain mempunyai perbedaan baik bentuk morphologis maupun fisiologisnya yang dalam zoologi disebut jenis atau species. Misalnya jenis sapi, kuda, ayam, dan sebagainya. Istilah jenis dalam peternakan mempunyai arti tersendiri yang agak berbeda pengertiannya dalam istilah jenis dalam zoologi umum.
Dalam peternakan, istilah jenis dipergunakan untuk memberi nama sekelompok ternak yang mempunyai persamaan tanda-tanda pada bagian-bagian tubuh tertentu misalnya sama-sama mempunyai tanduk, sama-sama berparuh, dan sebagainya, dimana antara kelompok ternak tersebut yang jantan dengan betina satu sama lain bila dikawinkan dapat memberi keturunan. Diantara jenis ternak yang satu dengan yang lain sering terjadi persamaan yang sangat dekat yang hampir-hampir sangat susah untuk dibedakan misalnya setengah keledai (Equus heminous) yang mirip dengan kuda (Equus caballus) atau dengan keledai (Equus asinus). Juga bisa terjadi bahwa diantara dua jenis hewan yang dianggap berbeda bila diadakan perkawinan dapat memberikan keturunan (hal ini merupakan perkecualian) seperti kuda dengan keledai, itik dengan entok. Keturunan dari hasil perkawinan dua jenis hewan yang dianggap berbeda disebut hybrid.

http://beternakcara.blogspot.com/

BANGSA
Bangsa atau ras adalah kelompok ternak yang merupakan bagian dari kelompok jenis yang memiliki sifat-sifat morphologis dan fisiologis yang sama/hampir sama dan dapat menurunkan sifat-sifat tersebut kepada keturunannya.
Jadi titik berat ditekankan pada:
1. Hewan sejenis,
2. Persamaan sifat-sifat morphologis,
3. Persamaan sifat-sifat fisiologis,
4. Sifat tersebut dapat diturunkan.
Untuk penjelasan diberikan contoh sebagai berikut:
Ad 1. Sapi dan kerbau tidak dapat dimasukkan dalam satu bangsa karena tidak sejenis.
Ad 2. Sapi Bali misalnya dapat digolongkan dalam satu bangsa, sebab pada umumnya mempunyai bangun yang sama, yaitu: bangun yang dalam, pendek, kurang lebar, kepala pendek dan agak lebar, gumba yang sangat memanjang kebelakang, tidak berpunuk, warnanya hampir semuanya merah/sawo matang pada yang betina dan coklat hitam pada yang jantan dengan warna putih pada kaki dan pantatnya.
Ad 3. Pada sapi Bali tersebut selain persamaan tersebut diatas dapat dikatakan semuanya adalah hewan potong yang baik, lambat dewasa, bukan penghasil susu yang baik, dan sebagainya.
Ad 4. Keturunannya memiliki sifat-sifat seperti induk dan bapaknya jika dibesarkan dalam lingkungan hidup yang sama atau tidak jauh berbeda dari lingkungan hidup induk-bapaknya.
Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan diatas maka tiap-tiap jenis ternak terbagi atas beberapa bangsa dan bahkan berpuluh-puluh bangsa. Sebab-sebab yang dapat menimbulkan bangsa atau ras antara lain:
- Karena pengaruh keadaan tanah, iklim, lingkungan hidup yang berbeda-beda. Lingkungan hidup disini ialah keadaan-keadaan yang mempengaruhi kehidupan ternak tersebut, misalnya makanan, perawatan, tujuan peternakan dan sebagainya. Hal ini dapat menimbulkan ras-ras lokal/asli, misalnya sapi Bali, sapi Madura, dan lain-lain.
- Karena adanya usaha manusia yang dengan sengaja menternakan ternak-ternak asli untuk tujuan tertentu, misalnya untuk produksi susu, daging, dan sebagainya, dengan melakukan seleksi dan persilangan-persilangan terhadap ras-ras asli. Ras-ras baru yang terbentuk memenuhi persyaratan-persyaratan secara ekonomis. Misalnya sapi Santa Gertrudis, Brangus, dan sebagainya. Didalam ras, persamaan sifat-sifatnya masih terdapat dalam arti umum, tetapi seseorang yang berpengalaman dapat menujukkan perbedaan-perbedaan yang tampak diantara anggota-anggotanya kelompok suatu ras. Misalnya mengenai sifat fisiologis dengan memperhatikan catatan produksinya.
- Perbedaan-perbedaan sifat yang terdapat dalam suatu ras disebut variasi. Variasi muncul disebabkan adanya mutasi, modifikasi, dan mutasi-modifikasi yang terjadi bersama-sama. Penyebab timbulnya variasi dalam sekelompok ternak dari suatu ras tidak mudah untuk ditentukan sehingga perlu adanya penelitian yang cukup lama dan seksama.


SLAG
Pembagian dalam slag dilakukan berdasarkan perbedaan-perbedaan yang terjadi karena pengaruh lingkungan (daerah) sehingga di daerah yang satu terbentuk hewan-hewan di dalam ras yang sama tetapi memiliki tanda-tanda (sifat) yang khusus yang tidak terdapat pada hewan didaerah yang lain. Misalnya pada sapi Friesian Holstein (F.H) yang terdapat di daerah Belanda bagian tengah, yang warnanya belang merah dengan putih disebut MRI slag (Maas-Rijn dan Ijsel) yang berbeda dengan warna yang biasanya, yaitu belang hitam putih.


TIPE
Pembagian jenis menjadi bangsa, untuk keperluan peternakan, kerap kali belum mencukupi sehingga timbullah pembagian-pembagian yang disebut dengan tipe. Pembagian kedalam tipe didasarkan atas kemampuan ternak yang bersangkutan dalam hal memproduksi suatu hasil atau jasa.
Tipe suatu ternak selain dilihat dari macam produksi yang dihasilkan dapat pula dilihat dari bentuk anatomis/bentuk eksteriurnya. Ternak yang digolongkan dalam satu tipe bila menurut bentuk eksteriurnya menunjukkan adanya kesanggupan untuk dapat memproduksi suatu hasil yang sama. Misalnya pada sapi, sanggup memproduksi daging dengan kualitas yang baik dan persentase karkas yang tinggi serta cepat besar disebut sapi tipe potong/daging, sedangkan sapi yang sanggup memproduksi susu melebihi kebutuhan anaknya baik jumlah maupun lamanya disebut sapi tipe perah/susu.
Contoh lain, pada ayam kita mengenal adanya ayam tipe petelur, pedaging, dan dwiguna. Pada biri-biri/domba terdapat tipe wool dan tipe pedaging.


VARIETAS
Yang dimaksud dengan varietas pada bangsa hewan ialah sekelompok bangsa hewan yang secara umum mempunyai sifat-sifat persamaan, tetapi diantara sifat-sifat persamaan tersebut akan terdapat perbedaan tertentu misalnya: kalau kita teliti bangsa ayam Leghorn, maka akan kita lihat adanya perbedaan warna bulu putih dan coklat. Oleh karena itu, Leghorn yang berbulu putih digolongkan varietas White Leghorn, sedangkan yang coklat varietas Brown Leghorn. Demikian juga pada bangsa hewan yang lain.


STRAIN
Strain adalah sekelompok hewan ternak yang mempunyai nilai ekonomi tinggi secara turun temurun. Kini dunia semakin maju, terlebih di dunia peternakan ayam, maju begitu pesat. Sehingga dewasa ini, adanya pengertian kemurnian bangsa dan varietas tidak lagi merupakan suatu keharusan dalam usaha ternak ayam. Artinya pemurnian bangsa dan varietas dari kelompok ayam mengenai bentuk tubuh, jengger, warna bulu dan lain sebagainya tidaklah begitu penting. Tetapi pengertian yang terpenting ialah nilai ekonomi produksi yang turun temurun. Sehingga dewasa ini banyak sekali kita dapati adanya suatu peternakan pembibitan (farm) yang bermunculan, satu sama lain hendak menciptakan strain unggul. Umpamanya, Leghorn strain Hy-line yang diproduksi oleh Breeding Farm Hy-line di USA.

BACA JUGA ISTILAH ISTILAH DALAM NUTRISI MAKANAN TERNAK
http://beternakcara.blogspot.com/

Subscribe to receive free email updates: