BINATANG KHAS PAPUA CENDERAWASIH 12 KAWAT (Seleucidis melanoleucus)

CENDERAWASIH 12 KAWAT (Seleucidis melanoleucus) KHAS PAPUA


Cenderawasih 12 kawat (Cenderawasih mati-kawat) atau dalam nama ilmiahnyaSeleucidis melanoleucus ada lah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33 cm, dari genus tunggal Seleucidis. Burung cendrawasih 12 kawat adalah burung yang sangat mempesona. Tidak heran kalau dijuluki burung dewata, burung yang seindah burung surga. Burung ini mempunyai nilai budaya yang tinggi, karena selalu digunakan dalam upacara-upacara adat. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam mengilap, pada bagian sisi perutnya dihiasi bulu-bulu berwarna kuning dan duabelas kawat berwarna hitam. Burung ini berparuh panjang lancip berwarna hitam dengan iris mata berwarna merah. Burung betina berwarna coklat, berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi bulu-bulu berwarna kuning ataupun keduabelas kawat di sisi perutnya. Cenderawasih 12 kawat ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Irian. Seperti kebanyakan spesies burung lainnya di sukuParadisaeidae, Cenderawasih Mati-kawat adalah poligami spesies. Habitatnya adalah hutan hujan dataran rendah dekat pesisir dan hutan sepan­jang sungai-sungai di dataran rendah, terutama di hutan sagu dan pandanus. Pada umumnya hidup di dalam hutan pamah di Irian Jaya. Pada waktu tidak terbang, burung-burung ini bertengger pada dahan pepohonan. Penyebaran burung ini adalah di Salawati, Irian dan Papua New Guinea. Burung jantan memikat pasangan dengan menggunakan keduabelas kawat pada ritual tariannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cenderawasih Mati-kawat terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga. Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. 
Gambar.CENDERAWASIH 12 KAWAT (Seleucidis melanoleucus)

Subscribe to receive free email updates: