Penanganan (handling) pada ternak sapi harus dikerjakan dengan terampil. Dalam hal ini, dukungan pengetahuan yang berkaitan erat dengan cara penanganan, misalnya cara menggunakan tali atau tambang, cara mengikat, serta cara menggunakan alat – alat, perlu dipahami terlebih dahulu. Hal ini penting sebab pananganan ternak sangat jauh berbeda dengan penanganan ternak unggas ataupun ternak domba. Ternak sapi adalah ternak besar, memiliki tenaga yang lebih kuat daripada manusia, memiliki tanduk yang berbahaya bagi keselamatan orang yang akan menangani, mempunyai sifat suka menendang, serta memiliki tubuh yang berlipat ganda beratnya dibadingkan dengan peternaknya sendiri.
Cara Mengalihkan Perhatian Ternak Sapi
Penanganan yang baik untuk mengalihkan ternak sapi adalah dengan cara menarik pangkal ekor sapi dipegang dengan erat oleh kedua telapak tangan dan agak diangkat. Untuk menghindari tendangan, orang yang memegang ekor sapi harus berdiri di sebelah pinggir belakang ( di sebelah belakang agak ke samping) ternak tersebut. Tindakan ini biasanya dilakukan apabila sapi akan disuntik atau divaksinasi, atau juga untuk memaksa sapi agar mau memasuki lorong tata laksana dan untuk mencegah agar sapi tidak mundur kembali.
Cara Menunutun Ternak Sapi
1. Cara menunutun sapi dewasa yang jinak
Ternak sapi yang jinak dapat dituntun tanpa menggunakan tali – temali, yaitu dengan cara menarik hidungnya ke atas. Tangan kanan mencengkram sekat hidung (septum nasal) sapi. Caranya, ibu jari dimasukkan ke lubang hidung sapi sebelah kanan, sedangkan telunjuk dimasukkan ke lubang hidung sapi sebelah kiri. Tangan kiri memegang tanduk atau telinga sapi tersebut dengan erat.
2. Cara menunutun sapi muda yang jinak
Cara menunutun sapi yang lebih muda dan juga jinak (pedet atau heifer muda) cukup mudah. Tangan kanan mencengkram dagu (bagian bawah mulut) sapi, sedangkan tangan kiri memegang erat tanduk atau telinga sapi
3. Cara menunntun sapi dewasa yang agak ganas
Cara menuntun ternak sapi yang telah dewasa dan agak ganas memerlukan penanganan dengan bantuan tali atau tambang yang ditusukkan atau di tendok melalui sekat hidungnya. Penusukkan sekat hidung sapi dewasa umumnya dilakukan dengan menggunakan tang penusuk hidung ( nose punch) yang telah diolesi antiseptik terlebih dahulu untuk menghindari infeksi. Setelah sekat hidung sapi berlubang, dipasang cincin bertali untuk menuntun ternak sapi tersebut.
Ketika tali ditarik, sapi akan merasa kesakitan sehingga sapi kan mengikuti denagan patuh kemana saja sapi tersebut dituntun. Lama – kelamaan setelah terbiasa, apabila tali pengikat hidungnya dipegang (meskipun tanpa ditarik terlebih dahulu) d\sapi akan segera bergerak mengikuti si penunutun.
Cara lain untuk penarikan hidung ternak sapi adalah dengan menggunakan penarik hidung (nose lead). Sekat hidung sapi tidak perlu ditusuk. Alat penarik hidung ini cukup dipasangkan. Kunci yang ketat pada alat ini akan menekan hidung sapi sehingga sapi dapat ditarik. Alat ini digunakan untuk menarik sapi agar terdongak ke atas, misalnnya pada saat sapi akan disuntik atau intravena atau diperiksa atau dipotong kukunya.
4. Cara menuntun sapi dengan bantuan tali
Cara selanjutnya untuk menuntun ternak sapi tanpa menggunakan alat penarik hidung atau di tendok yaitu hanya dengan menggunakan tali. Penanganan atau penuntunan dengan cara ini bersifat sementara saja, dilakukan hanya pada saat dipelukan dengan pengikatan pertama melalui leher sapi.
Pengikatan leher perlu dipelajari dan diperhatikan dengan seksama. Pengikatan ujung tali sebaiknya tidak mudah lepas atau tidak membahayakan sapi yang diikat. Pengikatan ujung tali yang tidak benar akan mengakibatkan leher sapi tercekik.
Pengikatan leher harus longgar, ujungnya harus terikat ketat tetapi harus mudah dilepaskan kembali. Setelah leher sapi diikat, tali diputar untuk mengikat bangus (bagian mulut dan hidung). Sapi dengan erat. Tali diputarkan dan diikatkan tepat di atas hidung sapi, kemudian dilingkarkan ke bagian dagu. Dengan demikian, apabila sapi dituntun atau ditarik, tali tersebut akan mengikat dengan erat