Pedoman Teknis Budidaya Ayam Pedaging

 Pedoman Teknis Budidaya Ayam Pedaging

1. Penyiapan sarana dan peralatan 

a) Perkandangan 

Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha peternakan ayam pedaging, meliputi: 

Temperatur berkisar antara 32–35 derajat celcius 

Kelembapan berkisar antara 60-70% 

Konstruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang pentig kuat, bersih, dan tahan lama 

Tata letak kandang agar mendapatkan sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang 

Model kandang ayam disesuaikan dengan umur ayam. Untuk anak ayam umur 2 minggu sampai 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam berumur 1-3 bulan memakai kandang box yang lebih besar, dan untuk ayam yang lebih dewasa menggunakan kandang postal 

b) Litter (alas lantai) 

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam. 

c) Brooder 

Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas. 

d) Tempat makan dan minum 

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,plastik, almunium atau apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat. 

e) Alat-alat rutin 

Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam, meliputi: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain. 

Pembibitan ternak yang dipelihara harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: 

Ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya 

Pertumbuhan dan perkembangannya normal 

Ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya 

Tidak ada lekatan tinja di duburnya 


2. Pemilihan bibit dan calon induk 

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit DOC (Day Old Chicken) ayam umur sehari, meliputi: 

a) Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat 

b) Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya 

c) Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya 

d) Anak ayam memiliki nafsu makan yang baik 

e) Ukuran badan normal 

f) Bulu bersih dan kelihatan mengkilat, 

g) Hidung bersih 

h) Mata tajam dan bersih 

i) Lubang kotoran (anus) bersih 


3. Perawatan bibit dan calon induk 

Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara khusus dan diberikan pengobatan sesuai dengan petunjuk 

a. Pemberian pakan dan minum 

 Pemberian pakan 

Untuk pemberian pakan dan minum ayam ras broiler ada 2 fase, yaitu fase starter dimulai umur 0-4 minggu dan fase finisher umur 4-6 minggu. Pada usia 0-4 minggu diberi pakan BR1 dan paada usia 5-6 minggu di beri pakan BR2, biaya pakan dari bibit sampai panen setiap ekor menghabiskan dana sebesar Rp 15.000 

Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan tiap 100 ekor pada fase starter adalah 122,6 liter. Pada fase starter pemberian air minum hendaknya diberi tambahan gula dan obat stress kedalam air minumnya, pemberian air gula diberikan 5x dari awal hingga tahap panen. 


b. Pemeliharaan kandang Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi)

 pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yang dipelihara.

Subscribe to receive free email updates: