Indonesia merupakan Negara tropis yang hal tersebut membawa banyak keuntungan bagi dunia peternakan namun pada sisi lain mempunyai dampak negative jika tidak disikapi dengan bijak. Salah satu hal yang merugikan dari iklim tropis yaitu rentannya ternak terinfeksi penyakit yang disebabkan oleh jamur yang biasanya disebut mikotoksikosis.
Anda mungkin bertanya-tanya, seperti apa sih gejala penyakit atau kerugian yang ditimbulkan dari mikotoksikosis ini, apakah cukup serius bagi usaha peternakan? Para peternak sekalian, mikotoksikosis memang tidak seperti AI atau ND atau Gumboro atau penyakit lainnya yang mampu menghabiskan ternak dalam jumlah besar dan waktu yang singkat. Akan tetapi, mikotoksikosis ini cukup merugikan dengan menurunkan kekebalan tubuh ternak sehingga meskipun sudah divaksin ternak akan mempunyai tingkat kekebalan yang rendah sehingga mudah terinfeksi penyakit – penyakit mematikan yang saya sebut sebelumnya. Selain itu, mikotoksikosis juga menyebabkan penurunan konversi pakan yang akibatnya ternak akan banyak makan namu produksi daging maupun telurnya tidak maksimal.
Mikotoksikosis adalah penyakit yang disebabkan oleh racun yang diproduksi oleh jamur yang racun tersebut disebut mikotoksin. Tidak semua jamur memang dapat menghasilkan racun/ mikotoksin namun sedikitnya ada 5 (lima) jenis mikotoksin yang berbahaya bagi kesehatan ternak yaitu aflatoksin, fumonisin, okratoksin,trikotesena dan zearalenon.dari kelima jamur tersebut yang umumnya paling sering menginfeksi ternak adalah dari jenis aflatoksin. Hal ini diketahui karena dari sebuah penelitian diketahui bahwa 64% pakan ternak di Indonesia tercemar racun aflatoksin tersebut.
Para peternak sekalian, walaupun pengobatan dengan jenis obat anti jamur, pemberian vitamin maupun antibiotic akan meminimalkan efek aflatoksinakan tetapi hal tersebut dinilai masih kurang efektif dibandingkan dengan tindakan pencegahan yang dapat dilakukan mulai dari sistim manajemen mutu mulai dari pengadaaan bahan baku pakan, penyimpanan, proses penggilingan, pemcampuran bahan pakan tersebut, pengepakan dan penyimpanan pakan.
Penggunaan bahan alami seperti bawang putih, kunyit dan ekstrak sambiloto banyak disebutkan mampu menurunkan konsentrasi aflatoksin pada pakan dan mencegah efek yang ditimbulkan. Selain itu, pemberian Suplemen Immunose juga efektif dalam menghambat efek negative dari racun jamur/ mikotoksin yang terdapat pada pakan. Bukan hanya itu, pemberian Immunose setiap 3 hari dengan dosis 0,5 ml/ litter juga terbukti efektif dalam meingkatkan daya tahan tubuh unggas dan sangat efektif dalam meningkatkan fungsi organ perncernaan yang efeknya adalah pakan dapat tercerna lebih sempurna. Hal tersebut menyebabkan daya tahan tubuh/ kekebalan ayam meningkat, produktifitas yang baik,feces yang lebih kering dan meminimalisir bau amonia yang sangat berdampak negative bagi ternak dan juga lingkungan sekitar peternakan.