Sapi Ongole adalah sapi keturunan sapi liar Bos Indicus yang berhasil dijinakan di India. Di Indonesia, sapi ini dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu Sumba Ongole (SO) dan sapi Peranakan Ongole (PO). Sumba Ongole adalah keturunan murni sapi Nellore dari India yang didatangkan tahun 1914. Sapi ini dikembangkan secara murni di Pulau Sumba dan merupakan sumber indukan sebagian besar Ongole di dalam negeri. Persilangan antara Sumba Ongole dengan sapi setempat di jawa menghasilkan anakan yang mirip sapi Ongole sehingga sapi ini disebut dengan sapi Peranakan Ongole. Sapi peranakan ongole merupakan sapi yang banyak dicari dipasaran saat hari raya Qurban. Di beberapa daerah di luar pulau jawa, sapi jenis peranakan ongole merupakan sapi dengan populasi terbesar kedua setelah sapi Bali.
Ciri khas sapi Ongole adalah berbadan besar, berpunuk besar, bergelambir longgar, dan berleher pendek. Kepala, leher, gelambir, dan lutut berwarna hitam, terutama sapi jantan.
Kulit berwarna kuning dengan bulu putih atau kehitam-hitaman. Kulit di sekeliling mata, bulu mata, moncong, kuku, dan bulu cambuk pada ujung ekor berwarna hitam.
Kepala pendek dengan profil melengkung. Mata besar dengan sorot yang tenang.
Tanduk pendek dan tanduk pada sapi betina berukuran lebih panjang dibandingkan sapi jantan.
Telinga panjang dan menggantung, Sapi Ongole akan dewasa kelamin pada umur 24-30 bulan. Sapi Ongole tergolong lambat dewasa. Jenis sapi ini akan mencapai dewasa pada umur 4-5 tahun.
Bobot maksimal sapi dewasa 600 kg dan sapi betina dewasa 400 kg. Persentase karkas 45-58% dan perbandingan daging serta tulang 4,25 :1
Kulit berwarna kuning dengan bulu putih atau kehitam-hitaman. Kulit di sekeliling mata, bulu mata, moncong, kuku, dan bulu cambuk pada ujung ekor berwarna hitam.
Kepala pendek dengan profil melengkung. Mata besar dengan sorot yang tenang.
Tanduk pendek dan tanduk pada sapi betina berukuran lebih panjang dibandingkan sapi jantan.
Telinga panjang dan menggantung, Sapi Ongole akan dewasa kelamin pada umur 24-30 bulan. Sapi Ongole tergolong lambat dewasa. Jenis sapi ini akan mencapai dewasa pada umur 4-5 tahun.
Bobot maksimal sapi dewasa 600 kg dan sapi betina dewasa 400 kg. Persentase karkas 45-58% dan perbandingan daging serta tulang 4,25 :1