Pemilihan Bibit Domba dan Kambing

Pemilihan Bibit Domba dan Kambing

Produktivitas induk domba dan kambing sangat ditentuka oleh kelahiran anaknya. Induk muda yang mampu melahirkan anak kembar pada kelahiran pertama ada kecenderungan melahirkan kembar pula pada waktu selanjutnya. Induk-induk inilah yang dikehendaki dalam memilih bibit karena dapat menurunkan kembar, walaupun kemungkinan peluang hanya 15%.

Kriteria pemilihan bibit yang biasa digunakan sebagai pedoman dalam rangka melakukan seleksi terhadap ternak domba dan kambing adalah :

a. Sehat; tanda-tanda domba dan kambing yang sehat antara lain : mata bersinar dan bersih, bulu mengkilat dan bersih, selaput lendir mata dan kulit tidak pucat, gerakannya aktif, hidung dan mulut tidak mengeluarkan cairan, dan anus tampak bersih

b. Bangsa; menurut kesukaan peternak dan konsumen, dengan memilih bangsa domba/kambing yang biasa diternakkan di daerah sekitar.

c. Kesuburan; induk yang subur adalah yang memliki banyak anak setiap melahrikan

d. Temperamen; induk yang mempunyai temperamen yang baik yaitu induk yang mau merawat anaknya dengan rajin dan selalu menyusui anaknya


e. Produksi susu tinggi; untuk memberikan jaminan hidup dan pertumbuhan anak yang baik sampai disapih, diharapkan induk mampu mensuplai susu yang cukup.

1. Pemilihan Bibit Berdasarkan Silsilah (Pedigree)

Silsilah adalah suatu catatan tertulis dari keadaan yang lampau, serta suatu estimasi akan penampilan seekor ternak. Sebagai contoh seekor pejantan yang telah menurunkan anak-anak dengan bobot sapih tinggi serta mempunyai anak yang kualitas wool atau karkas yang bagus, maka dapat diharapkan pejantan itu memang mampu meneruskan sifat-sifat baik tersebut kepada keturunannya.

Pemilihan bibit dengan menggunakan silsilah merupakan cara yang terbaik, karena dari silsilah ini akan dapat diketahui prestasi produksi dari induk dan pejantannya.


2. Pemilihan Bibit dengan cara Melihat Bagian Tubuh Luar (Eksterior)

Penilaian penampilan atau performance domba dan kambing diamati pada keadaan tubuh luar, yaitu dengan memegang/meraba ataupun melakukan pengamatan. Penilaian terhadap domba dengan pengamatan lebih sulit dibanding dengan kambing, karena pada umumnya domba memiliki bulu yang tebal. 

Agar diperoleh hasil yang baik pada penilaian dengan pengamatan, maka perlu dilakukan pengamatan dari samping, muka dan belakang.

a. Pengamatan dari samping
Secara umum tubuh tampak besar, bagian atas dan bawah tubuh rata, kaki pendek, lurus dan kuat

b. Pengamatan dari depan
Moncong besar berbentuk segi empat dengan lubang hidung cukup lebar, mata besar, dada dalam dan jarak kedua kaki depan relatif lebar

c. Pengamatan dari belakang
Mulai dari bahu sampai ke ujung pantat cukup lebar, padat dan berisi

d. Menilai dengan memegang/meraba
Perabaan dimulai dari leher, punggung, pinggang sampai pantat.

Subscribe to receive free email updates: