Mengeluarkan Susu Dari Ambing

Mengeluarkan Susu Dari Ambing

Saluran susu sapi harus terbuka agar mendapat susu, dan tidak ada bukti bahwa otot spinkter mengendur selama pemerahan. Karena itu, beberapa mekanisme eksternal harus digunakan untuk mengalahkan daya tahan (ketahanan) otot ini.

1. Penyusuan

Selama menyusui, pedet menekan lidahnya ke sekitar puting dan ke arah langit-langit dan menghasilkan tekanan negatif karena rahang terpisah atau penarikan ulang/lagi lidah. Tekanan positif terjadi di sekitar puting saat pedet menelan. Siklus menelan dan menghisap terjadi sebanyak 80-120 kali secara bergantian setiap menit. Berdasarkan percobaan, pedet menghasilkan perbedaan tekanan di depan puting susu sebesar 535 mm Hg sedangkan pemerahan mesin dan tangan hampir menghasilkan perbedaan tekanan sebesar 310 dan 352 mm Hg. Isapan pedet juga adalah metode tercepat untuk memindahkan susu dari ambing.

2. Pemerahan Tangan

Cara ini masih banyak dilakukan di berbagai negara. Pemerahan tangan pun masih dilaksanakan di Amerika pada waktu dan kasus khusus, biasanya dihubungkan dengan penyakit dan luka, yang mungkin pemerahan dengan tangan lebih baik dari mesin. Pemerahan dengan tangan secara hati-hati menjepit puting di antara jari telunjuk dan ibu jari. Kemudian, susu di dalam puting ditekan ke luar oleh tekanan jari-jari lain pada puting. Berikutnya jari telunjuk dan ibu jari mengendor sehingga puting terisi kembali, dan siklus diulang. Pemerahan tangan yang baik dapat mengeluarkan susu lebih banyak dari mesin perah.

3. Pemerahan dengan Mesin

Mulai digunakan tahun 1895. Mesin perah mutakhir menggunakan cara tekanan negatif dan atmosfir secara bergantian, disini diperlukan mangkok puting kamar ganda tempat puting berada. Ruangan dimana puting ada terus menerus kosong untuk membuka lubang puting dan menahan mangkok puting tetap pada puting.

Subscribe to receive free email updates: