Penanggulangan Flu Burung Pada Unggas
Virus avian influenza dapat menimbulkan gejala penyakit pernapasan pada unggas, dari yang pathogen ringan ( low pathogenic ) sampai pada pathogen ganas / fatal ( highly pathogenic ). Masa inkubasi penyakit ini adalah 3 hari pada unggas diluar kandang, sedangkan untuk unggas didalam kandang ( flok ) mencapai 14-21 hari. Hal ini tergantung pada jumlah virus. Cara penularan spesies / jenis yang terinfeksi, dan kemampuan peternak untuk mendeteksi gejala klinis.
Sifat virus
Sifat virus avian influenza sebagaimana virus lainnya memerlukan bahan organic untuk tetap hidup.didalam tubuh unggas (juga babi) virus avian influenza dapat berkembangbiak (reflikasi) menjadi sangat banyak.Virus avian influenza juga bersifat labil atau mudah mengalami mutasi dari patogen (kuman) ganas atau sebaliknya.
Gejala
Avian influenza memiliki gejala yang bervariasi .pada kasus yang sangat ganas ( akut ) ditandai dengan kematian tinggi tanpa disertai gejala klinis. Hewan tampak sehat tiba-tiba mati.namun pada umumnya gejala yang ditimbulkan oleh infeksi virus avian influenza akan menunjukkan gejala klinis sbb:
jenger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu, berwarna biru keunguan.
kadang-kadang ada cairan dari mata dan hidung
pembengkakan di daerah bagian muka dan kepala
pendarahan di bawah kulit (subkutan)
pendarahan titik (ptechie) pada daerah dada, kaki, dan telapak kaki
batuk, bersin, dan ngorok.
Cara penularannya
Penyakit influenza flu burung dapat ditularkan dari unggas ke unggas atau dari peternakan ke peternakan lainnya dengan cara :
kontak langsung dari unggas terinfeksi dengan hewan yang hormone tersebut
kontak tidak langsung penularan dengan kontak tidak langsung melalui
a) percikan cairan atau lendir yang berasal dari hidung dan mata
b) paparan muntah
c) lubang anus (tinja) unggas yang sakit
d) penularan lewat udara akibat konsentrasi virus yang tinggi terdapat dalam saluran pernafasan
e) melalui sepatu dan pakaian peternak yang terkontaminasi
f) melalui pakan, air dan peralatan yang terkotaminasi virus
g) melalui perantaraan angin
h) unggas air yang berperan sebagai reservoir(sumber) virus avian influenza melalui virus yang ada dalam saluran usus dan dilepaskan melalui kotoran / tinja (feces)
Cara pencegahan
Tidak ada pengobatan yang praktis dan spesifik untuk infeksi virus avian influenza pada unggas komersial.satu-satunya obat yang dapat menurunkan kematian akibat avian influenza adalah obat “amantadine” Pelaksanaan pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit dilakukan dengan melaksanakan 9 strategi penaggulangan avian influenza yang terdiri atas:
1. peningkatan keamanan dari penularan (biosekuriti)
2. vaksinasi
3. pemusnahan terbatas (dipopulasi) di daerah tertular
4. pengendalian lalu lintas unggas, produk unggas, dan limbah peternakan unggas
5. surveilans dan penusuran (tracing back)
6. pengisian kandang kembali(restocking)
7. pemusnahan menyeluruh (stamping out) di daerah tertular baru
8. peningkatan kesadaran masyarakat (public awareness)
9. monitoring dan evaluasi
Gejala Klinis
Gejala klinis yang ditemui seperti gejela flu pada umumnya yaitu demam, sakit tenggorokan, batuk, beringus, nyeri otot, sakit kepala, lemas dalam waktu singkat..Penyakit ini dapat menjadi lebih berat berupa peradangan di paru-paru(pneumonia) dan apabila tidak dilakukan penatalaksanaan dengan baik dapat menyebabakan kematian.
Cara penularan
Cara penularan virus flu burung dan unggas pada manusia melalui cara kontak langsung dengan unggas yang sakit, mati,tinja, cairan(sekreta) unggas yang terserang flu burung.
Cara penularan virus flu burung dari unggas ke manusia dapat melalui udara yang tercemar virus yang berasal dari tinja atau sekreta unggas yang terserang flu burung masuk ke dalam saluran pernafasan.