Penyakit yang sering menyerang ayam broiler antara lain; Tetelo (Newcastle Disease/ND), Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD), Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease), Berak Kapur (Pullorum). Selain itu ayam juga bisa diserang oleh hama tungau (kutuan).
Dalam mencegah dan mengobati penyakit, ayam broiler diberikan vaksinasi. Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.
Perawatan sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap yaitu:
Pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya.
Pengapuran di dinding dan lantai kandang.
Penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit.
Minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.
Ayam telah dikembangkan sangat pesat disetiap negara. Di Indonesia usaha ternak ayam broiler (pedaging) juga sudah dijumpai hampir di setiap propinsi. Beternak ayam telah memberi kontribusi yang besar pada pendapatan asli daerah, menyerap tenaga kerja, menambah produktivitas masyarakat dan tentu saja hasil utamanya berupa daging ayam yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap protein hewani. Sebagai hasil tambahan ternak ayam broiler (pedaging) adalah berupa tinja atau kotoran kandang untuk pupuk dan bulu ayam untuk industri kerajinan tangan.