Maleo
Senkawor atau Maleo, yang dalam nama ilmiahnya Macrocephalon maleo
adalah sejenis burung gosong berukuran sedang, dengan panjang sekitar 55
cm, dan merupakan satu-satunya burung di dalam genus tunggal
Macrocephalon. Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak
burung maleo sudah bisa terbang. Ukuran telur burung maleo beratnya 240
gram hingga 270 gram per butirnya, ukuran rata-rata 11 cm, dan
perbandingannya sekitar 5 hingga 8 kali lipat dari ukuran telur ayam.
Namun saat ini mulai terancam punah karena habitat yang semakin sempit
dan telur-telurnya yang diambil oleh manusia. Diperkirakan jumlahnya
kurang dari 10.000 ekor saat ini. Burung ini memiliki bulu berwarna
hitam, kulit sekitar mata berwarna kuning, iris mata merah kecoklatan,
kaki abu-abu, paruh jingga dan bulu sisi bawah berwarna merah-muda
keputihan. Di atas kepalanya terdapat tanduk atau jambul keras berwarna
hitam. Jantan dan betina serupa. Biasanya betina berukuran lebih kecil
dan berwarna lebih kelam dibanding burung jantan. Tidak semua tempat di
Sulawesi bisa ditemukan maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya
ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan
lempeng pasifik atau Australasia. Populasi hewan endemikIndonesia ini
hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi khususnya
daerah Sulawesi Tengah, yakni di daerah Kabupaten Sigi (Desa Pakuli dan
sekitarnya) dan Kabupaten Banggai. Populasi maleo di Sulawesi mengalami
penurunan sebesar 90% semenjak tahun 1950-an. Berdasarkan pantauan di
Tanjung Matop, Tolitoli,Sulawesi Tengah, jumlah populasi dari maleo
terus berkurang dari tahun ke tahun karena dikonsumsi dan juga
telur-telur yang terus diburu oleh warga. Maleo bersarang di daerah
pasir yang terbuka, daerah sekitar pantai gunung berapi dan
daerah-daerah yang hangat dari panas bumi untuk menetaskan telurnya yang
berukuran besar, mencapai lima kali lebih besar dari telur ayam.
Setelah menetas, anak Maleo menggali jalan keluar dari dalam tanah dan
bersembunyi ke dalam hutan. Berbeda dengan anak unggas pada umumnya yang
pada sayapnya masih berupa bulu-bulu halus, kemampuan sayap pada anak
maleo sudah seperti unggas dewasa, sehingga ia bisa terbang, hal ini
dikarenakan nutrisi yang terkandung di dalam telur maleo lima kali lipat
dari telur biasa, anak maleo harus mencari makan sendiri dan
menghindari hewan pemangsa, seperti ular, kadal, kucing, babi hutan dan
burung elang.