Sebagaimana telah saya jelaskan sebelumnya pada artikel yang berjudul “AYAM KERDIL, MENGAPA TERJADI?” yang menjelaskan tentang sindrom ayam kerdil yang banyak menyerang peternakan ayam baik broiler maupun layer maka muncul pertanyaan mengenai mengenai langkah-langkah pencegahan ataupun paling tidak langkah-langkah untuk meminimalisir terjadinya kasus tersebut.
Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa salah satu penyebab terjadinya kekerdilan adalah bibit yang kurang baik namun selain itu banyak juga factor managemen yang menyebabkan terjadinya kekerdilanpada ayam. Oleh karena itu, pada artikel ini akan sedikit kami sampaikan mengenai langkah-langkah managemen yang dapat dilakukan untuk mencegah atau paling tidak meminimalisir terjadinya kasus ayam kerdil pada farm anda.
Pilihlah breeder atau perusahaan yang penyedia bibit yang sudah dikenal kualitasnya. Mengenai hal ini tentunya setiap breeder akan menyatakan bahwa merekalah yang terbaik. Akan tetapi, untuk mendapatkan penilaian yang objektif maka tayakanlah pada peternak-peternak lainnya (yang sudah lama beternak) mengenai pengalaman mereka dalam memilih breeder atau perusahaan bibit yang baik.
1.Tidak mengambil resiko membeli DOC walaupun dengan harga murah jika tidak dapat dipastikan kualitasnya
1.Tidak mengambil resiko membeli DOC walaupun dengan harga murah jika tidak dapat dipastikan kualitasnya
2.Memilih dan menjaga kualitas pakan dengan baik terutama pada musim hujan. Hal ini dikarenakan jika pakan terkontaminasi mikotoxin maka akan memicu terjadinya kerdil pada ayam. Adanya kandida, jamur, khamir, pada tembolok bisa menyebabkan malaborpsi. Hal ini sebelumnya hanya terjadi pada broiler namun saat ini juga terjadi pada layer pada masa pemeliharaan dara. Pertumbuhan terhambat, masa produksi lambat.
3.Mempersiapkan pemanas atau brooding dengan baik. Ketika akhirnya peternak memutuskan memasukkan DOC, untuk persiapan kedatangan DOC, persiapan brooding harus sudah siap meliputi chick guard, pemanas, tirai dalam, tirai luar, tempat pakan, tempat minum, bila kandang panggung maka seluruh lantai harus ditutup. Cick guard berdiameter 3 m untuk 750 ekor. Pemanas dinyalakan 2 jam sebelum DOC datang. Perhatikan suhu brooding setiap saat terutama pada dini hari saat suhu terdingin yaitu sekitar jam 2 malam/pagi, dan pada siang hari saat suhu terpanas yaitu antara jam 11-14. Bila kontrol suhu dapat dilakukan dengan baik maka anak ayam akan merasa nyaman. Tidak terlalu panas atau dingin sehingga dapat makan dan minum dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan kekerdilan pada ayam dengan kondisi lingkungan sangat dingin, pemanas harus kuat betul. Yang penting adalah kepekaan terhadap suhu. Usahakan ada termometer untuk setiap kandang. Kalau tidak ada, dapat gunakan tubuh peternak sebagai patokan dan atau melihat pola penyebaran anak ayam yang merata saat itu. Peternak harus tahu kapan mengatur suhu brooding dan kandang. Perlu diingat, kondisi brooding mempengaruhi penyerapan kuning telur. Bila suhu terlalu panas, kuning telur akan menjadi kering. Sebaliknya bila terlalu panas, saluran kuning telur akan menyempit. Keduanya akan menyebabkan kuning telur menjadi tidak sempurna. Padahal, dalam kuning telur selain terdapat cadangan makanan, vitamin, hormon, juga sumber kekebalan yang diturunkan dari induk. Bila kuning telur tidak terserap sempurna akan ada masalah kesehatan anak ayam. Hal itu penting untuk menjaga kekebalan anak, sebab apabila kekebalan yang diwariskan dari induk lemah, bisa menyebabkan ayam mengalami gagal pertumbuhan dan rentan sakit.
4.Penyesuaian tirai pun perlu dilakukan dengan rajin. Ada saatnya membuka, ada saatnya menutup, bahkan menutup rangkap. Dalam kondisi penuh hujan dan kabut dingin itu, untuk melindungi ayam di kandang-kadangnya, kandang butuh tirai tambahan.Sayangnya, pada daerah-daerah yang dingin ini, biasanya tirai tidak dirangkap. Tirai rangkap sangat dibutuhkan pada kondisi ini.
5.Selanjutnya operator jangan teledor mengatur pemanas dan suhu sesuai kondisi dingin atau panas yang berubah-ubah. Untuk membantu kelemahan kedisiplinan ini ada solusi alternatif, yaitu pemanas atau brooder yang otomatis, yang dapat menyesuaikan dengan suhu yang ada dengan lampu yang kecil. Hal ini dapat membantu mengatasi masalah pada pemanasan yang tidak otomatis, di mana pemanasan tidak mencukupi bila malam dingin, dan siang menjadi kepanasan.
6.Managemen Chicken Guard yang tepat. Maksudnya Oksigenasi brooding jangan terlalu pengap kalau perlu dibantu dengan kipas angin. Artinya, jangan lupa memperhatikan kepentingan ventilasi ayam. Dengan melebarkan chicken guard, lebih cepat melebar hasilnya ventilasi lebih bagus. Pelebaran ini dilakukan mulai hari ke 5 sesuai pertumbuhan dan kepadatan kandang.
7.Disinfeksi sekam atau serutan yang akan digunakan sebagai litter sebelum digunakan dilakukan.
8.Penggunaan alas koran minggu pertama agar pakan dapat disajikan sedikit demi sedikit dan selalu dalam keadaan segar. Pastikan bahwa, litter atau alas kandang dalam kondisi yang baik. Litter yang basah, lembab dan menggumpal dapat meningkatkan resiko penyakit. Penggantian litter ini jangan dilakukan secara total, tetapi bertahap, litter yang basah dan menggumpal segera dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. Pada kandang panggung, sekam dikeringkan.
9.Litter setidaknya selama 2 minggu pertama harus kering dan steril, jangan sampai basah. Soal litter ini sangat vital, apalagi pada musim penghujan, jangan sampai litter itu menjadi sarang Reo.
10.Memberikan disinfektan pada pusar ayam yang basah. Hal ini bertujuan untuk memininalisir infeksi yang dapat menyebabkan kekerdilan.
11.Mengeliminasi ayam yang menunjukan ciri-ciri mengalami kekerdilan. Hal ini bertujuan agar penyakit ini tidak menyebar ayam lainnya. Selain itu, eliminasi tersebut juga bertujuan agar peternak tidak semakin merugi karena pada banyak kasus ayam yang kerdil akan tetap makan layaknya ayam normal namun pertumbuhannya tidak mencapai separuh dari berat ayam normal