Penggunaan Antibiotika dalam Pakan
Amerika Serikat pada tahun 1940 melakukan penelitian, dimana pakanayam diberikan produk fermentasi tetrasiklin yang menghasilkan pertumbuhansangat cepat pada tubuh ayam dibandingkan dengan yang tidak diberikan produkfermentasi tersebut, hal ini kemudian diikuti negara lainnya (Phillips et al., 2004dan PIC, 2006).
Berbagai penelitian mengenai penggunaan antibiotika dalam pakan dengandosis subterapeutika yang berpengaruh terhadap penurunan biaya produksidaging, telur dan susu. Anthony (1997) menyebutkan penggunaan antibiotika pada dosis subterapeutika melalui pakan atau air minum berfungsi sebagai pemacu pertumbuhan, mempengaruhi metabolisme seperti tetrasiklinmempengaruhi ekskresi nitrogen dan air, effisiensi nutrisi dengan menekan bakteri intestin yang bersaing dengan host menggunakan nutrisi dan mencegah penyakit.
Hewan yang diberikan antibiotika secara rutin, struktur dinding ususlebih tipis dan lebih besar daya absorpsinya, ini yang mengakibatkan antibiotikadapat memperbaiki dan meningkatkan produksi daging sapi, domba, unggas dan babi.Antibiotika yang digunakan dalam campuran pakan perlu dicermati karena pakan memberikan kontribusi yang besar sekitar 60% dalam usaha pemeliharaanternak, pemberian dalam jumlah besar dan diberikan secara terus menerus akanmenyebabkan akumulasi dalam tubuh ternak tersebut (Teuber, 2001).