Seekor ternak dinyatakan dalam kondisi hidup pokok (maintenance) jika komposisi tubuhnya dalam kondisi konstan, serta jika tidak sedang menghasilkan suatu produk seperti produksi susu serta tidak sedang melakukan aktivitas kerja di tempat sekitarnya. Pada kenyataannya sangat jarang dijumpai bahwa seekor ternak di lapang hanya dalam kondisi hidup pokok yang berarti tidak melakukan aktivitas apapun termasuk menghasilkan produksi. Oleh karena itu penentuan kebutuhan gizi untuk hidup pokok sering dikatakan hanyalah merupakan wilayah kegiatan akademis semata, karena pada kenyataannya seekor ternak selalu melakukan aktivitas serta kemungkinan juga berproduksi. Sehingga kebutuhan gizinya juga merupakan jumlah dari kebutuhan untuk hidup pokok dan untuk produksi.
Alasan pentingnya menentukan kebutuhan gizi untuk hidup pokok sesungguhnya sangat mendasar sebagaimana tertera pada Tabel 1 berikut ini. Memperhatikan data yang terdapat pada Tabel 1, tampak bahwa betapa pentingnya menentukan kebutuhan untuk hidup pokok karena proporsi kebutuhan hidup pokok dari total kebutuhan gizi dapat beragam antara 34 % hingga 67 %. Hal ini berarti sebagian besar gizi diperlukan untuk mempertahankan kondisi tubuh ternak agar tidak terjadi pengurasan cadangan zat gizi di dalam tubuh yang berakibat terhadap menurunnya bobot badan serta pada kondisi tertentu akan berakibat terhadap gangguan reproduksi ternak.