Bentuk Fisik Pakan
Apabila diperhatikan, ada tiga macam bentuk fisik pakan yaitu :
1. Bentuk Tepung Komplit
Bentuk ini merupakan bentuk pakan yang umum terlihat. Bahan yang dipilih menjadi ransum digiling halus kemudian dicampur menjadi satu. Penghalusan ini bagaikan tepung sehingga diistilahkan “tepung”, sedangkan yang dimaksud “komplit” adalah pakan yang mengandung segala unsur gizi yang dibutuhkan ayam, termasuk vitamin dan mineral tambahan, antibiotika pencegah penyakit dan obat pencegah coccidiosis.
Pakan bentuk ini menyebabkan ayam tidak bisa memilih bahan pakan yang disenangi. Hal ini berdasarkan sifat dan cara makan ayam yang lebih gemar memakan pakan yang berbentuk butiran dan berwarna. Karena itu ransum yang tidak berbentuk tepung (walaupun komplit) menyebabkan ayam makan dengan memilih-milih. Pakan yang dimakan biasanya pecahan jagung atau pecahan kacang hijau.
Bentuk pakan yang halus juga memiliki keuntungan lain, yaitu mudah diserap usus ayam. Hal ini merupakan suatu keuntungan yang menyebabkan efisiensi yang lebih baik. Pakan bentuk ini juga dapat digunakan untuk semua umur, mulai anak ayam broiler umur sehari hingga siap dijual.
2. Bentuk butiran atau “Pelet”
Bentuk ini merupakan perkembangan dari bentuk tepung komplit. Alasan dibentuknya ransum dengan wujud fisik butiran adalah dilihat dari sifat ayam yang gemar memakan pakan bentuk tepung komplit. Pakan berbentuk “pelet” merupakan ransum bentuk tepung komplit juga, namun diproses kembali dengan pemberian uap dengan panas tertentu lalu ransum yang menjadi lunak tadi dicetak berbentuk butiran. Salah satu kelemahan dari ransum berbentuk tepung komplit ini adalah semakin besar kemungkinan terjadinya kanibalisme atau saling patuk antar ayam. Kelemahan kedua adalah butiran ini kurang cocok untuk anak ayam pedaging (ayam Broiler).
3. Bentuk Butiran Pecah “Crumble”
Bentuk ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari bentuk pelet. Asalnya sama, yaitu dari bentuk tepung komplit kemudian diubah menjadi butiran pecah. Bentuk ini banyak digunakan untuk ayam broiler dan untuk semua umur. Dari tabel terlihat bahwa bentuk butiran pecah menghasilkan ayam dengan berat badan lebih besar daripada bentuk tepung komplit karena setiap partikel butiran sudah mengandung semua unsur gizi yang dibutuhkan.
Pakan yang digunakan dipertimbangkan dari kelebihan dan kelemahan pada setiap bentuk fisik ransum itu, disamping tujuan yang hendak dicapai. Namun bentuk tepung komplit masih tetap popular karena harganya tidak semahal pelet dan butiran pecah yang sudah lazim digunakan peternak, sedangkan kelemahan bentuk tepung komplit ini dapat dihindari dengan cara membentuk bibir tempat pakan melengkung ke dalam dengan cara menempatkan kisi-kisi kawat pada bak tempat pakan sehingga ceceran pakan yang biasanya terjadi dapat dihindari